Pecel Masuk Daftar 10 Salad Terenak Dunia Versi TasteAtlas, Kuliner Nusantara Makin Mendunia!

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh kuliner Indonesia di kancah global. Pecel, hidangan khas Jawa Timur, berhasil masuk dalam daftar 100 salad terenak dunia versi TasteAtlas, sebuah platform kuliner internasional yang dikenal luas sebagai rujukan pecinta makanan dari seluruh dunia. Dalam pemeringkatan bergengsi tersebut, Pecel menduduki peringkat ke-8 dengan skor tinggi 4,3 dari 5.

TasteAtlas menggambarkan Pecel sebagai “salad tradisional Indonesia yang harum dengan saus kacang, serta terdiri dari berbagai sayuran segar rebus seperti bayam, kacang panjang, hingga tauge.” Cita rasa yang khas, sederhana namun kaya akan rempah, menjadikan Pecel mampu bersaing dengan kuliner ikonik dari berbagai belahan dunia.

Bayangkan, Sepiring Pecel dari Dapur Tradisional Kini Jadi Sorotan Dunia

Hi foodies! Siapa sangka, sepiring Pecel yang biasa kita nikmati di pagi hari bersama nasi hangat dan kerupuk, kini mendapat tempat terhormat di daftar kuliner internasional? Bagi masyarakat Indonesia, Pecel bukan sekadar makanan—ini adalah kenangan, budaya, dan wujud keseimbangan rasa dari alam tropis kita.

Saus kacang yang gurih dengan sentuhan sedikit pedas, berpadu dengan sayur-sayuran rebus yang masih crunchy, menciptakan harmoni rasa yang alami. Kombinasi ini bukan hanya sehat, tapi juga sarat akan filosofi hidup yang sederhana, bersih, dan bersumber dari bumi. Sesuatu yang kini sangat dihargai di tengah tren kuliner dunia yang kembali ke akar dan bahan lokal.

Dakos dari Yunani Puncaki Daftar, Tapi Pecel Tak Kalah Bersinar

Meski berada di peringkat ke-8, pencapaian Pecel tetaplah luar biasa. Posisi teratas dalam daftar TasteAtlas diraih oleh Dakos, salad tradisional asal Yunani dengan skor 4,5. Dakos dibuat dari roti kering khas Yunani, keju myzithra, tomat segar, zaitun, oregano, dan minyak zaitun murni. Daftar tersebut juga diisi oleh nama-nama besar dari dunia kuliner seperti Insalata Caprese dari Italia dan Salade Niçoise dari Prancis.

Namun, justru kehadiran Pecel di antara nama-nama itu membuktikan satu hal: kuliner Indonesia mampu bersaing dan menyuarakan identitasnya di panggung global. Sebuah pencapaian yang seharusnya membuat kita semua bangga dan tergerak untuk melestarikan warisan kuliner Nusantara.

Baca juga:
Media Gathering ‘Taste of Asia’

Pecel dan Filosofi Kesederhanaan yang Elegan

Sebagai bagian dari keluarga besar Sango Hotel Management, kami memahami betapa pentingnya nilai-nilai lokal dalam menciptakan pengalaman menginap yang otentik. Di banyak properti kami, Pecel telah lama menjadi salah satu menu andalan untuk sarapan atau jamuan tamu-tamu dari luar negeri. Respons mereka? Hampir selalu: “Unique, tasty, and unforgettable.”

Pecel membawa cerita tentang desa, tentang pasar pagi, tentang tangan ibu yang menyiapkan sarapan dengan penuh kasih. Namun yang paling penting, Pecel adalah pengingat bahwa kita tidak perlu mewah untuk menjadi luar biasa. Ini tentang merayakan kesegaran sayur, kreativitas dalam meracik saus kacang, dan semangat gotong royong yang hidup dalam setiap sendokannya.

Dari Warung Pinggir Jalan ke Menu Fine Dining

Momen pengakuan internasional ini membuka peluang besar bagi industri kuliner dan perhotelan Indonesia. Kini, tidak ada alasan untuk ragu menampilkan hidangan khas Nusantara dalam berbagai skenario jamuan—dari sarapan hotel bintang lima hingga prasmanan pernikahan mewah. Pecel bukan lagi sekadar makanan jalanan. Ia telah berevolusi menjadi ikon rasa, dan kini diakui dunia.

Sango Hotel Management pun melihat peluang ini sebagai bagian dari strategi memperkuat identitas lokal di setiap properti kami. Pecel akan menjadi bagian dari cerita yang kami bawa kepada para tamu—baik domestik maupun mancanegara—sebagai bukti nyata bahwa rasa asli Indonesia pantas untuk dirayakan.

Ketika dunia mulai mengenal dan mengapresiasi salad asli Indonesia ini, maka tugas kita selanjutnya adalah melestarikan dan mengembangkan kekayaan ini dengan penuh cinta. Jangan sampai hidangan yang begitu berharga justru terlupakan di negeri sendiri. Sebaliknya, mari kita jadikan Pecel sebagai simbol semangat kuliner Indonesia yang inklusif, ramah, dan penuh inovasi.

Karena siapa tahu, hari ini Pecel, besok Rawon, Lodeh, atau bahkan Sego Megono yang naik panggung internasional. Satu hal yang pasti: kuliner Indonesia bukan sekadar urusan rasa, tapi juga warisan dan masa depan.

Grand City Chinese Restaurant